nelayan mogok kerja

Nelayan Mogok Kerja Karena BBM

mhddsoftware.com – Kenaikan BBM sudah pasti sangat berdampak, untuk semua orang yang melakukan kegiatan atau perkerjaan menggunakan BBM. 98% orang Indonesia, pasti menggunakan BBM untuk menjalankan bisnisnya, dan kenaikan BBM ini sudah mulai membuat rakyar Indonesia semakin resah. HNSI atau Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia sudah membuka suara atas kenaikan BBM yang mempengaruhi kinerja para nelayan di Indonesia.

“BBM naik, nelayan mogok kerja.” kata ketua HNSI Gunungkidul Rujimanto, “Naiknya BBM ini sangat berpengaruh sekali untuk nelayan di Indonesia, kita pergi ke laut mengambil ikan dan hasilnya pasti hanya bisa menutupi harga BBm yang kita gunakan, dan tidak bisa mendapatkan keuntungan sama sekali.” ucap ketua HNSI. Dia merincikan bahwa pada umumnya, nelayan menggunakan 150,000 untuk beroperasi di sekitar laut selatan dan, 450,000 untuk beroperasi sampai ke Parangtritis. Nelayan biasa menghabiskan 15-20 liter BBM untuk beroperasi, dan di harga 10,000, sedangkan sekarang, harga BBM sudah naik mencapai 12,000 hingga 15,000.

Mengapa Mogok Kerja?

Tidak semua nelayan mogok kerja, hanya seberapa nelayan yang berfikir bahwa harga operasional dan uang yang di dapatkan sudah tidak lagi sepadan. “Bagaimana mau lanjut”, tutur ketua HNSI, “Kadang sehari bisa dapat ikan, dan kadang sehari bisa tidak dapat sama sekali. Tetapi, banyak juga nelayan yang masih mencoba, karena sumber pemasukan-nya memang dari menjadi nelayan.” lanjut ketua HNSI. Oleh karena it, dengan BBM naik, nelayan mogok kerja, tapi memang tidak semuanya.

Penjualan Ikan

Banyak orang yang suka memakan ikan, tapi memang tidak mudah juga untuk nelayan menjualnya. Perjalanan nelayan memang bukan sebentar, tidak seperti jika mereka menangkap ikan dan bisa langsung di jual, tapi, jika nelayan menangkap ikan butuh waktu setengah hari atau bisa menjadi satu hari untuk nelayan mencapai darat dan menjualnya. Disaat waktu nelayan balik ke darat, banyak ikan yang akan rusak atau sudah tidak segar lagi dikarenakan perjalanan yang begitu panjang. Jika itu terjadi, maka harga ikan yang akan di jual akan turun secara drastis dan bisa membuat mereka rugi.

“Harga ikan bukan seperti rokok.” kata ketua HNSI, “Jika ikan tidak segar, maka harga menjualnya akan semakin turun, tapi mau tidak mau nelayan harus tetap menjualnya dengan harga yang rugi.” lanjutnya. “karena semakin lama kita menyimpan ikan tersebut, malah makin bisa tidak laku sama sekali” imbuh-nya. Setelah menerima pernyataan ketua HNSI, jangan heran jika harga ikan akan semakin naik, karena hampir 30% dari nelayan sudah tidak ingin balik ke laut lagi.